Kita sepakat, untuk tidak kembali membuka
memori ini
Maaf, tapi aku terlalu nakal untuk patuh
Bahkan aku tak menghiraukan janji
Silakan anggap aku pengecut atau penjilat
janji
Aku hanya ingin bahagia, walau harus sedikit
terluka
Percayalah, kau tak perlu tau untuk bahagia
ini
Semuanya hanya ada aku, tidak kau bahkan kita
Tapi jika kau sudah jengah, biar saja aku yang
mati
Matiku tentu bukan sedihmu
Juga sedihku adalah fiksi katamu
Lalu, silakan berbahagia dengan peluk itu
Karna aku tak akan lagi menyediakan tawa
Aku juga takkan menyisakan senja untuk kita
Sekali lagi, aku tak akan lagi meluangkan hati
untuk kau datangi
Lalu, aku harus bahagia juga bukan?
Baiklah, kali ini aku yang benar pergi
No comments:
Post a Comment