Kau nyaris temukan kita disini, entah bersamaku entah
bersama yang lain. Kita tak akan bertemu setelahnya, aku harap kita masih
memiliki waktu sembari nanti aku mencoba menangis kepada waktu untuk diberi
sekali lagi. Rinduku sudah setinggi tiang, dan akan setinggi langit. Bencimu
akan sebesar rumah kita, dan akan sebesar isi semesta. Mari percaya, sekali
lagi tertawa kemudian ketika larut hingga kita lupa waktu sudah ingin bergeser
menjauh. Tak ada jaminan untuk kembali berpeluk rindu, apalagi akan bertemu.
Aku yakin kau pun begitu ingin, jariku sejatinya milikmu. Jika nanti aku
bertemu dengan kau marilah sebentar saja menghabiskan waktu sampai diantara
kita tak ada yang tahu jika kita tak akan sempat bertemu. Marilah merindu,
bersama aku.
Sunday 28 February 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
(masih) salahku
menurutku, beberapa kisah yang tak menarik tak perlu repot-repot dibuatkan tulisannya, kukira kau bukan salah satunya. memberi luka juga me...
-
IKEA. Tau IKEA? Di tahun 2015,ikea merupakan nama toko perabotan yang diincar oleh keluarga muda dan anak-anak muda untuk berfoto-fot...
-
Untuk rindu, kamu adalah titik temu Untuk temu aku adalah sebuah jenuh,bukan begitu? Karna kita sejatinya bukan temu apalagi rindu ...
-
Siang itu ia dengan kecepatan tinggi ia melaju cepat menuju sebuah jadwal keberangkatan kapal. Hanya ada beberapa lantunan musik yang...
No comments:
Post a Comment