Monday 12 October 2015

Satu Malam,ini.



Untuk rindu, kamu adalah titik temu
Untuk temu aku adalah sebuah jenuh,bukan begitu?
Karna kita sejatinya bukan temu apalagi rindu
Hanya rindu terus menipu
Kemudian jenuh yang  ikut jadi satu
Bahkan kita sudah terlalu jauh
Berteduh,sekalipun sesekali tetap mengeluh
Kemudian kita tersadar, kita hanya dua nafas yang bertemu kemudian dibantu peluk yang teduh lalu menjadi gaduh dan terlempar jauh

Thursday 1 October 2015

Awal Perkenalan



Di meja persegi dengan siku yang halus ini aku dipangku dengan lelap, tak terhitung berapa ribu detik yang sudah kuhabiskan disini. Ditemani oleh beberapa cangkir kopi yang berkali-kali terus berganti menemani. Jangan ditanya,kenapa aku begitu menggilai kopi di kafe ini bukan hanya karena kopi ini sudah menjadi sahabat saat setiap tumpukkan tugas yang aku terima,tapi menurutku kopi adalah hal lebih baik dibandingkan kamu. Aku tak perlu harus meyakinkannya untuk selalu jadi milikku,malah kopi menurutku lebih kompleks untuk setiap masalah yang aku terima,ia selalu memberi solusi tanpa suara.  
Aku masih tak begitu yakin entah berapa jam yang sudah kuhabiskan setelah kelas terakhirku dikampus tadi,yang ku ingat hanya pengumuman bahwa dosen pengajar hari ini berhalangan hadir dan seketika kelas dan mahasiswanya hilang berhamburan terbawa semua jerit kecewa. aku kemudian memutuskan menikmati kopi yang sudah lama tak ku nikmati ini.
Entah berapa puluh pesan masuk sore ini ke telfon genggam-ku, entah dari berbagai urusan yang coba mengganggu waktu terbaikku hari ini. Sementara, seorang wanita dengan kemeja dan dibalut oleh jeans biru dipadu dengan sepatu cats berdiri untuk memesan. Semesta kali ini seperti mendukungku, aku melihat jelas senyumnya ketika ia selesai memesan minuman dan beberapa cemilan.
Ia ternyata sudah ditunggu oleh pria di meja sebrang mejaku, tampaknya ia mulai tahu aku perhatikan sejak ia membuka pintu kafe ini. Aku pun berpura-pura membuka telfon genggamku sambil tetap mencuri pandang ke mejanya,
“Aku janji,sekali lagi. Senyumnya yang terakhir ini dan aku akan berhenti melihatnya” gumamku saat itu.


Aku yang sudah dengan headsfree dan alunan lagu dari telfon genggamku tiba-tiba saja mendengar pertengkaran, aku tak begitu yakin dengan apa yang aku dengar. Aku menyaksikan seorang wanita dan pria sedang bertengkar,sang pria dengan kondisi basah oleh kopi sementara si wanita menahan tangis dengan memegang pipinya. Tak lama kemudian, si wanita melarikan diri ke kamar mandi. Sekarang,diruangan ini hanya aku mungkin yang tak sadar dengan apa yang ku lihat.
Aku belum yakin dengan yang kulihat beberapa menit lalu, aku memilih membasuh mukaku,setelah ini aku mungkin akan berkemas untuk kembali. Air yang aku basuh ke mukaku tidak hanya membasahi rambut atau mukaku,sebagian otakku tercuci bersih setelah ini. Aku lebih suka menyebutnya, Refreshment.
Aku masih belum sadar, kopi yang aku minum hari ini lebih banyak dari biasanya. Beberapa buku dan catatan kuliah yang ku lemparkan dimeja kali ini kubereskan. Setelah aku yakin tak ada buku yang tertinggal,aku meninggalkan uang untuk menyelesaikan kopi dan semua pesanan yang kupesan hari ini. Saat aku berdiri,betapa terkejutnya aku seorang wanita menyodorkan tangannya kepadaku, dengan suara yang begitu lembut ia berkata,
“Hay,aku Rina...”

Friday 28 August 2015

.




Kita adalah sebuah mimpi yang awalnya membangun lalu sepakat saling menghancurkan
Kita adalah sebuah tanya yang telah dijawab dengan keputusan
Kita adalah sebuah mimpi yang di-bangun-paksakan dengan penuh jeritan
Kita adalah setengah nafas yang disumbat namun sangat dibutuhkan
Kita adalah sebuah cahaya yang setelah hidup menderang kemudian redup perlahan
Kita adalah dua utas tali yang terputus kemudian dipaksa untuk disatukan
Kita adalah rindu yang saling merasakan tapi lebih memilih mengabaikan
Kita adalah senyum yang awalnya ditunggu kemudian dilewatkan
Kita adalah suara yang begitu nyaring terdengar lalu tak lagi tak lagi terdengar kabarnya
Kita adalah pesan yang sering terkirim namun lebih banyak disimpan
Kita adalah sebuah malam yang begitu ditunggu kemudian hanya dikenang
Kita adalah sebuah kata yang tersusun dari beberapa huruf kemudian menyebar dan melebur
Kita adalah bayangan yang begitu sering bertemu tapi tak bisa bersama
Kita adalah langit yang berwarna biru namun ber-air mata



Sunday 12 July 2015

Silahkan,Bertanyalah..




Jadi, bagaimana harimu?
Bagaimana semua tangismu yang tumpah hari itu?
Kudengar,kau sudah begitu bersinar kini, benar begitu?
Dia memang begitu pantas buatmu kembali tersenyum hingga lupa waktu

Kau pula sudah begitu lama terdiam.
Ah,jangan pedulikan aku dulu.
Bukankah misiku hanya mengantarmu?
Berbahagia dengan dia dan mendoakan kalian?

Jangan risau,aku takkan mengganggu.
Aku pula takkan membuka luka
Aku takkan  menemui
Dan juga takkan mencari lagi

Kita bukan kisah yang tak sempurna
Bukan juga kisah penuh lelah yang sia-sia
Tuhan hanya menitip aku untuk mengantarmu.
Belajar dari rasa sakit menuju bahagia yang haru biru.

Aku hanya akan selalu mendoakan,sembari menitip semua rindu yang aku kirim memuai. Entah tersampai, atau malah mati.
Kita akan tetap tersenyum bersama,meski dalam dua bingkai penuh delusi.



Penulis/Pengarang: Mhd Aminullah. 

Thursday 9 July 2015

IKEA



IKEA. Tau IKEA? Di tahun 2015,ikea merupakan nama toko perabotan yang diincar oleh keluarga  muda dan anak-anak muda untuk berfoto-foto. Tapi itu 2015, sekarang sudah tahun 2350. Ikea bukan lagi nama sebuah toko perabot.  Ikea adalah seorang gadis cantik,pintar,nan jenius. Ia seorang ilmuwan yang sudah sangat banyak berkontribusi bagi kota-nya, kota Fuschia. Sudah banyak teknologi dan penemuan yang telah ia ciptakan dan membantu banyak manusia. Ia sempurna menurutku, untuk ukuran jaman dulu,dari ratusan tahun yang lalu. Tapi sekali lagi ini 2350,Ikea bukan gadis yang cantik,sedikitpun. Rambutnya yang hitam panjang lebat,kulitnya yang putih mulus,bibir mungilnya yang merekah,kakinya yang jenjang,dengan hidung yang mancung dan badan idealnya bak model,tidak membuat Ikea menjadi wanita yang paling tdak disukai lelaki dimasa itu.
                Beratus –ratus tahun sejak aku lahir sudah lewat. Zaman sudah berubah,360 derajat bahkan. Semua hal berubah,termasuk standarisasi Cantik. Cantik di tahun 2350 adalah wanita yang botak,kekar,hitam,pekerja keras,dan melindungi. Sedangkan  lelaki yang sempurna adalah yang manis,lemah lembut,rapuh,sensitif dan butuh perhatian. Wujud nyata dari emansipasi wanita yang ada di tahun 2350. Walaupun di tahun itu tidak ada perang dan kerusuhan. Tetapi banyak keanehan terjadi. Ikea senang menjadi dirinya sendiri,rambut hitamnya yang panjang dan mengkilap membuatnya berbeda dari wanita lain. Kesalahannya hanya,Ikea sangat sulit mencari teman. Banyak orang yang begitu menghormati kejeniusannya,tapi tidak ada yang berteman baik dengannya. Yang tidak berbeda dari tahun aku lahir sampai tahun Ikea lahir adalah mengenai “Mayoritas” dan “Minoritas”. Ikea yang berbeda dan memilih cara hidupnya sendiri, yang sangat dipandang aneh oleh semua orang di kotanya.
                Awalnya Ikea biasa saja, karena ia sibuk dengan banyak eksperimen yang ia kerjakan. Tapi Ikea tak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia sangat kesepian dan bosan. Bosan datang saat melakukan hal yang sama,tanpa ada pilihan. Ikea mulai terpuruk. Ia membutuhkan teman,tapi tak ada yang bisa.
                Ikea Jenius,bahkan sangat Jenius. Ia ilmuwan yang bisa membuat banyak hal. Tapi tidak membuat teman untuk dirinya sendiri. Maka ia mencari di tahun berapakah keadaan fisiknya itu bisa diterima, tanpa harus merubah apapun dari dirinya. Toh,Ikea bisa kembali ke tahun 2350 kapanpun yang ia mau. Ikea mencari cara untuk membuat sebuah alat itu. Tak lama ia berkutat dengan semua eksperimennya, ia menemukan sebuah penemuan alat. Sebuah time traveller. Alat untuk Ikea bisa menjelajahi semua waktu yang ia inginkan. Ikea berjuang sekuat tenaga untuk mengembangkan eksperimennya menjadi kenyataan. Dan.. Voila! Ikea bisa,benar-benar bisa melakukan apapun. Ia membuktikan ia bisa menciptakan apapun yang ia mau. Tapi Ikea bingung kemana ia harus pergi, ke tahun berapa ia akan pergi. Lama ia berfikir, akhirnya ia berfikir “Masuk saja,semua manusia purba akan menerimaku asal aku datang ke tempat yang tepat” .
                Ikea mulai mengaktifkan tombol-tombol di alat yang ia ciptakan itu. Ikea menekan angka 2014. Ikea memilihnya karena ia hidup di tahun 2350,tidak ada angka 1 dan 4 disana. Tidak ada unsur ilmiah atau sejarah,hanya iseng. Dalam waktu singkat,Ikea sampai di tahun 2014. Yang menurutnya tahun ini sangat purba. Tidak ada mobil terbang,layang-layang remote control, robot hanya sedikit sekali,mobil dan motor juga masih menggunakan ban karet. Sudah tidak ada lagi di tahun 2350 orang melakukan kegiatan rumah tangga, jelas semuanya menggunakan robot. Semua serba canggih,bahkan mereka sudah banyak yang memiliki usaha “tour and travel to mars”. Disana orang orang bisa bersantai dan berjemut sambil melihat pemandangan bintang secara langsung. Romantis bukan?
                Ikea mulai berjalan. Pelan-pelan tapi pasti. Ia tak mau terburu-buru agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya,agar tidak dicurigai. Hari demi hari berjalan, Ikea mulai menyukai bumi di tahun 2014 ini. Semua yang serba manual membuat interaksi antar manusia lebih banyak. Yang hanya tidak disukai Ikea hanya masih banyak terjadi perang disana. Ikea tau ia harus mencari sebuah tempat tinggal maka ia bertanya kepada orang-orang dimana ia membeli sebuah rumah untuk ia huni. Orang-orang purba itu menyarankannya untuk tinggal di apartemen. Jadilah ia mencari satu kota,Reddis. Setelah mendapatkannya, Ikea kembali mencari-cari apa saja yang ia butuhkan selama ada di tahun 2014. Ia membeli pakaian,sepatu,telfon genggam,membuat kartu identitas, Ikea bertemu dengan seseorang pada saat ia membuat kartu Identitas.
                Menurutnya sangat Tampan,bernama Charles. Ikea bertemu dengan charles karna Charles adalah seorang lurah muda di kota Reddis. Ia lurah yang diperebutkan para ibu untuk menjadi menantu.  Charles sangat menarik menurutnya, “Seharusnya laki-laki itu begini. Bukan seperti di Fuschia!” Gumam  Ikea,saat membuat kartu identitas  mereka sempat berkenalan. Paras Ikea yang cantik nan menawan itu membuat banyak pria jatuh hati padanya. Charles yang tampan,bertubuh atletis,berwibawa,dan ramah ini pun mulai mencuri hati Ikea. Ikea dengan mudah tertarik  padanya. Karena ia tak menemukan yang seperti Charles di Fuschia. Charles adalah pangerannya,mimpinya selama ini.
                Charles dan Ikea pun sering berkomunikasi melalui handphone, alat menurut Ikea sangat Purba sekali. Di tahun 2350 tidak ada lagi handphone. Cukup memikirkan orang yang ingin diajak berbicara maka berbicaralah. Ikea dan charles juga menyempatkan waktu untuk bertemu untuk kencan. Mereka sudah sangat akrab,tidak ada lagi rahasia diantara mereka. Kecuali Ikea,ia masih merahasiakan identitasnya yang datang dari tahun 2350. Pernah sekali Charles bertanya:
“Ikea,apakah pekerjaanmu? Aku tak pernah mengetahui dimana kantormu,lalu dimanakah keluargamu?”
Kemudian Ikea bingung lalu dengan asal menjawab:
“pekerjaan? Aku.. aku seorang model. Ayah-ibu ku telah lama meninggal dunia”
Charles mengiyakan dengan sedikit rasa penasaran. Tak lama  Charles kembali bertanya:
“Model? Tidak pernah keliatan di TV atau majalah..” 
Ikea yang semakin bingung dan menjawab dengan semakin asal:
“Duh! Mungkin kamu tidak sempat membaca atau melihat tv yang di Reddis,makanya tidak pernah melihat aku”
Sambil tertawa,Charles mengiyakan. Mungkin benar.
                Kedekatan mereka berjalan mulus. Semakin lama semakin besar rasa suka diantara keduanya. Semakin besar pula rasa ingin memiliki. Sampai suatu hari Ikea berfikir mau kemana mereka selanjutnya? Menikah? Tidak mungkin. Ikea yang hidup di 2350,akan abadi. Ia akan tetap menjalani hidupnya dari 2014 sampai 2350. Mungkin ia akan mati tapi di tahun 2390,tapi jika tetap di tahun 2014 Ikea tidak bisa mati diantara tahun 2014-2350. Bagaimana mungkin Ikea bisa melihat orang-orang yang ia sayangi satu-persatu pergi karena hanya Ikea tidak bisa mati dalam jangka waktu yang lama? Ikea bingung harus berbuat apa. Sementara ia tak boleh menceritakan identitas aslinya kepada Charles. Hari itu,mereka kembali bertemu untuk meluangkan banyak waktu untuk bercerita tentang banyak mengenai dunia. Setelah berbincang cukup lama,Charles membuka percakapan yang ditakutka Ikea. Charles mengutarakan perasaanny. Ikea bingung. Senang tapi ingin menangis. Sulit Ikea untuk mengiyakan mengenai hidup bersama. Bagaimana bisa suatu saat nanti akan melihat Charles mati tanpa bisa menolong? Tap Ikea memberi kesempatan untuk dirinya. Ikea menerima Charles menjadi pendamping.    
                Kadang Ikea tertawa. Bagaimana bisa jatuh cinta dengan seorang manusia purba? Namun terkadang ia juga sedih. Ikea yang tidak bisa menua harus apa saat melihat Charles tua rentan nanti.
Minggu,7 September 2014.
Ikea menerima panggilan dari Fuschia. Sebuah telepati  mengabarkan bahwa terjadi sebuah kerusakan besar di Fuschia akibat hilangnya ilmuwan besar mereka. Ikea dalam dilema besar. Mana mungkin  Ikea bisa meninggalkan Charles,tapi ia mencintai Fuschia. Ia dalam keadaan bingung merasa hilang arah. Ia bisa saja membuat kloningan dirinya. Tapi,otak dan hati tidak bisa sama dengan asli. 2350 membutuhkannya,tapi cintanya di 2014. Ia tau jika pulang ke 2350 akan membutuhkan  waktu untuk kembali ke 2014. Karena kerusakan yang terjadi dan tanggung jawabnya terhadap fuschia sangat besar. Ikea sadar beberapa tahun kemudian Charles belum tentu akan tetap hidup. Ikea sangat sedih, karna sedih yang dalam ia tak bisa lagi menangis. Tatapannya kosong, hanya nafasnya yang berat. Ia mengambil hp dan menghubungi Charles untuk bertemu.
                Malam hari,mereka bertemu di apartemen Ikea,Charles bingung Ikea berbeda tak ada sapaan manis. Charles menerka,apakah kesalahan yang ia lakukan. Charles hanya memandangi Ikea perlahan yang menangis dan memeluk dan menenangkannya. Tanpa sepatah katapun. Charles tau dan mengerti apa dibutuhkan Ikea. Perlahan,Ikea membuka mulut. Dimulai degan sapaan manis,menyeka air matanya,kemudian tersenyum. Ikea merasa lebih baik. Kemudia Charles bertanya “ ada apa kia?”
                Dengan berat hati,Ikea menjelaskan permasalahannya. Setelah tumpah ruah semua masalah di dadanya ke udara yang masuk ke telinga Charles,ia terdiam. Charles yang setengah tak percaya dengan apa  yang diceritakan oleh Ikea, Ikea yang datang dari tahun 2350? Apa buktinya?jangan-jangan ia hanya berkhayal dan memang berniat pergi? Tapi Charles hanya diam,tersenyum. Berusaha menelan habis keraguan dan pertanyaan dikepalanya. “Ya kalau memang begitu,kembali dulu ke Fu..schia. Fuschia yah. Nanti kta bisa kembali kesini lagi kalau sudah selesai. Hanya Kia yang bisa kesini kan? Aku tidak bisa kesana. Yang penting Kia mencoba kembali kesini,ya.”  Sangat bijaksana. Diucapkan sambil menatap dan tersenyum. Diakhiri dengan mengecup kening dan mengacak-acak rambut Ikea, semakin sulit pergi. Semakin deras air matanya kembali dipeluk Charles,Ikea menempelkan matanya yang basah ke pundak Charles yang sedang memeluknya. Esoknya, Ikea membawa Charles ke tempat ia pertama kali sampai di 2014, alat itu masih disana. Ikea diam menatap alat itu,kemudia menatap Charles yang berusaha tersenyum sekuat tenaga. Charles sebenarnya tidak mengerti apa-apa. Termasuk apakah Ikea akan kembali atau tidak. Charles hanya merangkul dan berbisik “Semua orang membutuhkanmu,Ikea cantik. Aku juga tapi sangat banyak yang membutuhkanmu diluar sana.” Ikea mengangguk,memberi pelukan hangat tanpa di iringi sepatah katapun. Tak lama Ikea melepaskan pelukannya dan berjalan dan sesekali membalikkan badan dan melambaikan tangan ke arah Charles yang tidak bergerak sedikitpun. Kini Charles percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ikea. Semuanya. Termasuk pernyataan bahwa ia harus pergi jauh. Bahkan sangat jauh dan tidak tergapai.
                Sekarang tahun 2025. Di Fuschia sekarang sudah tahun 2361. 11 tahun sejak perginya Ikea dari Reddis. Sejak Ikea hadir kembali ke Fuschia,perlahan kerusakan di Fuschia mulai ditangani dan pulih kembali. Ikea kaget dan senang,ternyata Fuschia pulih lebih cepat dari yang ia prediksi. Ikea hanya berfokus pada satu hal: Charles. Ikea merasa semua urusannya di Fuschia sudah bisa ditangani. Kali ini ia pamit dengan sala satu pekerja di laboratarium miliknya,da berkata ia hanya pergi sebentar untuk menemui seseorang. Ikea menuju alat itu, yang mempertemukannya dengan Charles. Ikea menekan tombol 2020 . dan beberapa detik kemudian Ikea sampai disana.             
                Sesampainya disana, yang pertama kali Ikea lakukan adalah membeli bunga. Banyak bunga yang ia beli,kemudian ia ke kantor Charles namun ia tak di tempat. Menurut pekerja dikantornya Charles tidak masuk hari ini. Lalu Ikea bertanya dimana alamat Charles,kemudian Ikea mendapatkan sepotong kertas berisi alamat Charles tinggal sekarang. Ikea sudah pernah ke Reddis tidak banyak yang berubah, ia tau persis bagaiman berpergian di Reddis. Ikea memilih taxi, dan menunjukkan kepada sopir taxi alamat Charles,iyah.. Cintanya yang ia tinggal 11 tahun.
                “ini mbak ,kompleknya” seru sopir taxi.
                “oh,langsung ke alamatnya aja pak ada bloknya kan pak di kertas itu?” tanya Ikea kepada sopir taxi tersebut.
                “Ada mbak,sebentar yah” jawab sopir dengan melanjutkan perjalanan.
               
Setelah berkeliling cukup lama mencari alamat Charles,mereka berhenti disatu rumah yang terlihat nyaman. Yang di rasa oleh Ikea adalah rumah Charles,Ikea turun dan membawa bunga yang ia beli tadi. Ikea mengetuk pintu perlahan. Beberapa kali dan dengan sopan. Ikea pun bahagia karna akan segera bertemu dengan Charles beberapa saat lagi. Pintu pun dibuka,Ikea melihat perempuan cantik tengah menggendong bayi ditangan kanan dan di tangan lainnya dengan seorang anak kecil. Ikea perlahan mulai tau apa dibalik ini semua. Ia bertanya:
                “ini rumah Charles yah?”
                “iya,ini rumah Charles. Mbak siapa ya?”
                “saya.. Ikea,” jawab Ikea sambil tersenyum.
                “teman lama Charles. Ini buat kamu,siapa namanya?”
                “Langit,tante”  jawab anak perempun kecil yang sangat cantik itu.
                “Yang ini siapa namanya?”  tanya Ikea sambil mencubit pipi yang tengah digendong ibunya.
               
Suasana sedikit hangat,tidak dengan hati Ikea . Ikea tidak tau harus tertawa melihat kehidupan bahagia Charles,atau menangis karena hilangnya kesempatan hidup bersama Charles.

“Charlesnya lagi tidur mbak,aku bangunin aja ya.”  Tanya istri Charles,Ziya.
“oh gak usah. Aku juga sebentar kok. Nanti bilang aja Ikea tadi kesini. Titip salam juga.” Jawab Ikea sambil berusaha tersenyum.
Sebentar Ikea mengobrol dengan Ziya,perempuan itu. Mengenai banyak hal tentang ia dan Charles. Semakin ingin Ikea ingin pergi dari sana,tapi ziya sangat baik dan ramah menahannya sebentar setidaknya berpamitan langsung dengan Langit  dan Lintang. Saat berjalan meninggalkan rumah,terdengar suara Langit  “Ayah,tadi Langit diasih bunga. Bagus ya?
                 “wah. Dari siapa Langit?” tanya Charles kepada Langit.
                “dari tante Ikea “
               
Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu,Ikea berjalan ia tau pasti Charles tidak percaya bahwa ia benar-benar akan datang lagi seperti yang ia katakan 11 tahun lalu. Ikea berjalan terus memanggil taxi dan kembali ke apartemen lama miliknya,sepanjang jalan ia hanya menutup mata dan meneteskan air mata. Ikea ingat,11 tahun yang lalu Charles bilang padanya bahwa ia bisa kembali setelah urusannya selesa. Tapi Ikea hanya diam, Ikea tidak menyuruh Charles menunggu. Hanya Charles yang berbicara waktu itu . kemudian Ikea mengambil barangnya dan langsung kembali ke 2361.
                Sebenarnya,hati Ikea patah bahkan hancur tapi mengingat wajah Ziya,Langit dan Lintang rasanya tidak ada yang harus diganggu dari keluarga kecil itu. Mereka bahagia,dan tidak perlu dipertanyakan. Ikea malah merasa dirinya bersalah karena tidak memberi kepastian kepada Charles dan memintanya untuk menunggu. Ia hanya menceritakan apa yang terjadi,dan Charles percaya. Charles hanya tidak percaya bahwa Ikea akan beanr-benar kembali,membawa banyak bunga dan diterima oleh anak sulungnya. Ikea sadar kehidupan bergerak mengikuti bumi. Berputar dan berotasi,Ikea sadar tak ada bisa dirunah ,sekecil butiran pasirpun tidak bisa.      
                Maka itulah yang terjadi Ikea kembali ke Fuschia. Ke dunia dimana ia seharusnya tinggal,menjadi ilmuwan yang dihormati,tanpa teman. Ikea tetap sendiri dan memilih menghabiskan waktunya untuk mengurus pekerjaannya yang banyak berinteraksi dengan orang banyak. Ikea tidak mau berubah,Ikea tetap aneh di mata orang-orang di Fuschia,Ikea hanya harus menerima bahwa orang memiliki hidupnya masing-masing. Baik Charles,maupu warga Fuschia. Ikea hanya hanya menerima kenyataan bahwa menjadi ilmuwan bukan berarti memiliki segalanya. Membuat segalanya. Memiliki segalanya, termasuk Charles. Yang ia peluk dulu sambil berurai mata. Ikea bahagia,walau sempat Bahagia.

(masih) salahku

menurutku, beberapa kisah yang tak menarik tak perlu repot-repot dibuatkan tulisannya, kukira kau bukan salah satunya. memberi luka juga me...