Sunday 28 February 2016

Merindu



Kau nyaris temukan kita disini, entah bersamaku entah bersama yang lain. Kita tak akan bertemu setelahnya, aku harap kita masih memiliki waktu sembari nanti aku mencoba menangis kepada waktu untuk diberi sekali lagi. Rinduku sudah setinggi tiang, dan akan setinggi langit. Bencimu akan sebesar rumah kita, dan akan sebesar isi semesta. Mari percaya, sekali lagi tertawa kemudian ketika larut hingga kita lupa waktu sudah ingin bergeser menjauh. Tak ada jaminan untuk kembali berpeluk rindu, apalagi akan bertemu. Aku yakin kau pun begitu ingin, jariku sejatinya milikmu. Jika nanti aku bertemu dengan kau marilah sebentar saja menghabiskan waktu sampai diantara kita tak ada yang tahu jika kita tak akan sempat bertemu. Marilah merindu, bersama aku.

Thursday 18 February 2016

Februari

Kita sepakat, untuk tidak kembali membuka memori ini
Maaf, tapi aku terlalu nakal untuk patuh
Bahkan aku tak menghiraukan janji
Silakan anggap aku pengecut atau penjilat janji
Aku hanya ingin bahagia, walau harus sedikit terluka
Percayalah, kau tak perlu tau untuk bahagia ini
Semuanya hanya ada aku, tidak kau bahkan kita
Tapi jika kau sudah jengah, biar saja aku yang mati
Matiku tentu bukan sedihmu
Juga sedihku adalah fiksi katamu
Lalu, silakan berbahagia dengan peluk itu
Karna aku tak akan lagi menyediakan tawa
Aku juga takkan menyisakan senja untuk kita
Sekali lagi, aku tak akan lagi meluangkan hati untuk kau datangi
Lalu, aku harus bahagia juga bukan?
Baiklah, kali ini aku yang benar pergi

(masih) salahku

menurutku, beberapa kisah yang tak menarik tak perlu repot-repot dibuatkan tulisannya, kukira kau bukan salah satunya. memberi luka juga me...