Ia adalah biru dengan gagah
Terlelap lalu hilang tak kembali
Dia mulai mencari sementara aku masih saja
berlari
Daun tak ingin jatuh hari ini
Masih ingin menggantung dengan ranting
Sesekali ia berharap jatuh pada yang ia ingin
Rindunya sudah mulai tumbuh
Dibawanya ada cemburu, sekalinya ia adalah
bukan
Membatu dan mengalir, kemudian menyatu dalam
lengan peluk
Riangnya kini jadi tawa
Secepat sore menuju malam
Serasa tak ada makna. Namun, akan segera
terlupa
Wanginya menusuk hari
Indah memuai, kemudian mati karna waktu
Hati dan waktu sungguh biru
Ia dan bendera tak lagi berdamai
Bendera bukan bersama tiang
Dan ia
tak akan menjadi sayang, ujarnya.
Mari kembali bercerita
Ingat mataku hari ini
Ia akan segera hilang.