Pundak beton-mu sudah
tak begitu sekuat saat kau menasehatiku ketika ku belia.
Tubuhmu pun tak lagi
se-lincah saat kau mengajarkanku berjalan.
Tapi, kasih sayangmu
tak pernah pudar. Bahkan setetes pun.
Kau tebarkan hukum
begitu tegas.
Kau mengajarkanku
arti dari sebuah hidup.
Hidup yang tak hanya
tentang kenikmatan dunia, tapi perjuangan mendapatkannya.
Tuhan, berikan aku
cukup waktu untuk membalas semua jasanya.
Berikan dia selalu
umur dan kesehatan, aku ingin buat dia tersenyum karna-ku.
Disaat dia bekerja
mati-matian disana,
Mungkin disini aku
tengah menghamburkan materi yang ia titipkan.
Tidak banyak memang,
tapi itu adalah hasil dari setiap tetes keringatnya.
Dia menimang ku
dengan penuh harapan.
Dia merawatku dengan
penuh kasih.
….Hanya
satu harapan nya, jadilah kau teladan bagi adik-adikmu dan banggakan lah kami
yang telah berjuang untukmu anakku…