Thursday 17 April 2014

Ki..ta?



Masihkah semua di dalam diam?
Mungkin tidak, aku bahkan ingat betul suaramu
Atau semua masih dalam ragu?
Tidak , katamu aku adalah isi hatimu
Aku kah tulang rusukmu?
Tentu saja, kita ada dalam sebuah lingkaran. Bagaimana mungkin terpisah?
Atau mungkin kita adalah waktu? Yang akhirnya dipertemukan dalam ruang dan waktu?
Bagaimana mungkin aku memutuskan untuk pergi dari waktu,sementara kamu tak akan bisa hidup tanpa aku
Apa aku akan berjalan sendiri (kembali) disaat aku yakin kamu adalah bagian dari aku?
Katamu, kita bagai bendera dan tiang tak akan lengkap jika ditinggalkan sendiri saja
Atau kita sebenarnya hanya satuan bayang? Yang selalu bersama?
Mungkinkah kamu akan tahu bagaimana aku dibelakangmu?
Apa sebenarnya kamu tau jika kamu ingin selalu lari dari bayangmu, tapi aku mencoba untuk sekedar “ada” walau tak dianggap
Mungkin aku harus menunggu datangnya mentari datang, setidaknya untuk aku jadi “ada” walau kemudian hujan pun turun dan tak terasa aku harus kembali hilang.

Untuk Kamu



Baiklah, aku mulai semuanya dengan sebuah senyummu.
Mungkin itu senyum biasa,atau malah senyum tidak sengaja datangnya
Tapi aku yang duduk disini, menepi melihatnya
Seketika, aku takjub denganmu
Bagaimana mungkin aku bisa melihat lengkungan indah senyum itu
Kau tau, aku sesekali memperhatikanmu
Tapi, sialnya kau tak mau tau dengan alasanku
Bahkan untuk sekedar ingin tahu namaku mungkin,harapanku
Bagimu, aku mungkin hanya pengganggu
Tapi bagiku, kau adalah pemilik setiap denyut jantungku
Bagaimana mungkin jantungku bisa berdetak sangat kencang ketika kau hanya sekedar lewat dihadapanku?
Kamu mungkin alasan terbesarnya
Kamu mulai hadir dihatiku, walau aku memutuskan untuk memendam semuanya sendiri
Menikmati setiap detiknya kau dengan mereka
Menikmati setiap harinya kau dipeluknya
Menikmati setiap harinya aku terdiam
Namun, tak sering pula aku tersenyum malu melihatmu
Mungkin kamu tak merasakannya
Mungkin hanya aku yang tahu, ketika sekarang kamu pergi begitu saja
Dengan apa lagi aku bisa tersenyum malu?
Kita memang mungkin belum bersama,hanya saja kita pernah dalam satu waktu yang berharga menurutku.
Menyaksikanmu, aku bahagia.

(masih) salahku

menurutku, beberapa kisah yang tak menarik tak perlu repot-repot dibuatkan tulisannya, kukira kau bukan salah satunya. memberi luka juga me...