Monday 9 September 2013

Sebuah Masa Yang Takkan Terlupakan

        ah, gak terasa yah tementemen, kita rasanya baru aja kemarin ngerasain MOS di masa SMA, sekarang kita udah masuk OSPEK di kuliahan aja. dan sekarang kita udah punya tujuan baru lagi dihidup kita masing-masing. beranjak dari "putih abu-abu'' menuju "almamater kita masing-masing, mungkin ada juga yang sedang ngelanjutin buat kerja. masing ingat "KITA" gak? iyah, KITA yang dulu pernah jadi satu bagian. bagian sekolah, bagian kelas.. hm. ataupun bagian perasaan. aku cukup ke-flashback untuk nulis artikel ini. yah, kenangan bersama kalian itu cukup banyak udah jadi satu susunan tulang baru dibadan aku. bukan cuman sekedar memory dihari kemarin doang. yang gimana kita suka bercandaan bareng, nyontek bareng,cabut bareng, dan hal-hal gila lainnya. banyolan-banyolan yang kalian ciptakan buat aku rindu kalian hari ini,kawan. gimana kita tertawa berasama, mengejar prestasi bersama. semata-mata hanya untuk mencapai cita-cita kita.

        Aku cuman mau ingetin tentang KITA yang pernah jadi satu bagian yang sangat indah dalam sebuah keluarga besar, semua memory dan ingatan gak bisa gitu aja dilupain kawan. Kalian sendiri menurut aku adalah sebuah masa yang takkan lekang oleh zaman,kawan. terkadang, kalian adalah alasan mengapa aku begitu menikmati kebersamaan saat bersama kalian. dan kalian adalah memory yang takkan bisa hilang walau nantinya kita bukan jadi satu bagian lagi. tapi kalian adalah keluarga besar untukku.

        Aku begitu ingat benar ketika aku menjadi bagian dari kalian saat itu, dalam bayanganku "ah,hari yang akan teringat jelas di memory-ku,kawan'' kita sudah lewati masa sulit yang terbentang dihari kemarin. dari sebuah perkenalan sengaja ataupun perkenalan yang tak disengaja sampai dgn terbentuknya komplotan kecil yang ingin menunjukan siapa kita sebenarnya, kita adalah yang berkuasa disini, kitalah yang paling kuat.. ah, dasar anak labil," gumamku.




   masa-masa bersama kalian sangat ku nikmati,teman. dari kalian kutemukan arti pertemanan sesungguhnya, dan kalian pula yang menerima aku apa adanya dan menganggap aku lebih sekedar bagian dari kalian, kala agi tiba.. dan aku telah duduk dikelas bersama kalian semua. aku menunggu,kekonyolan apalagi yang akan aku nikmati hari ini bersama kalian. sejenak, aku berharap bersama kalian masih bisa aku rasakan hingga 6-8 tahun kedepan. tapi hidup teman. kita akan mengalami sebuah fase dimana kita akan ditinggalkan dan meninggalkan dan aku merasa sangat kehilangan bagian terbesar dalam hidupku, terlebih kalian adalah keluarga keduaku setelah ayah dan ibuku dirumah
akankah kita temukan masa yang sama di masa depan?
tuhan punya jawabannya teman.
semoga kita dapatkan sebuah sukses diujung kisah ini, tentunya dgn kisah yang akan kita jalani nantinya.


dan aku, selalu mendoakan kalian untuk dapatkan masa depan cerah untuk kita semua.
untuk kalian... Teman-Teman Sma-ku. Dan kalian, yang sempat menikmati indahnya 3 tahun terbaik diujung kisah bernama putih-abu abu. 




Thursday 1 August 2013

Her With Him

Ini bukan masalah menunggu, apalagi hasil dari menunggu itu pula.
hanya apa yang didapat saat menunggu, menguntungkan?
gak selamanya merugikan kok, aku mendapat cukup banyak pelajaran.
mungkin semuanya merasa aku sudah melupakan semuanya.
tapi apa?
aku nyaris mengingat semuanya, bahkan dari awal kita bertemu.
walau aku rasa sudah terlambat. aku masih saja yakin "lebih terlambat dari pada tidak sama sekali"
menyakitkan memang, tapi mungkin harus sampai menunggu kau bergandeng dengan dia disana.
sakit memang, tapi... inilah kurasa buah yang cukup indah untuk suatu kebodohan dimasa lalu.
yang masih bersisa entah sampai kapan.

Thursday 6 June 2013

Mungkin

Memang bukan sekarang,
Juga bukan pula nanti,
apalagi esok hari.
hanya bisa berharap sembari berdoa.
mungkin ada hal terindah yang akan kuterima nantinya.
dia hanya sebagian kecil dari sebagian kisahku.
hanya tersenyum lalu setelah itu aku berkata...
"hahaha, Aku akan kejar ia bukan hari ini, tapi aku pasti akan mengejarnya apapun hasilnya" 

Sunday 17 March 2013

Ayah

 
Pundak beton-mu sudah tak begitu sekuat saat kau menasehatiku ketika ku belia.
Tubuhmu pun tak lagi se-lincah saat kau mengajarkanku berjalan.
Tapi, kasih sayangmu tak pernah pudar. Bahkan setetes pun.
Kau tebarkan hukum begitu tegas.
Kau mengajarkanku arti dari sebuah hidup.
Hidup yang tak hanya tentang kenikmatan dunia, tapi perjuangan mendapatkannya.

Tuhan, berikan aku cukup waktu untuk membalas semua jasanya.
Berikan dia selalu umur dan kesehatan, aku ingin buat dia tersenyum karna-ku.
Disaat dia bekerja mati-matian disana,
Mungkin disini aku tengah menghamburkan materi yang ia titipkan.
Tidak banyak memang, tapi itu adalah hasil dari setiap tetes keringatnya.
              

Dia menimang ku dengan penuh harapan.
Dia merawatku dengan penuh kasih.

….Hanya satu harapan nya, jadilah kau teladan bagi adik-adikmu dan banggakan lah kami yang telah berjuang untukmu anakku…
 

(masih) salahku

menurutku, beberapa kisah yang tak menarik tak perlu repot-repot dibuatkan tulisannya, kukira kau bukan salah satunya. memberi luka juga me...