Dear, My “EX” Best..
Seketika, aku teringat dengan
mereka. Mereka yang pernah mengenalkan aku dengan indahnya dunia ketika aku
dihadapkan pada suatu kelelahan dan kebosanan yang sangat memuncak. Bukan bagaimana
sekarang mereka bersikap didepan aku, atau aku bersikap didepan mereka. Tapi ini
karna suatu kerinduan yang begitu besar untuk sekedar berjumpa, nongkrong
bareng, hang out bareng, curhat sana-sini, atau pun berdebat atas suatu masalah
yang cukup bisa menghangatkan suasana.
Mereka
didepan aku, mereka masih bisa ku lihat dengan mata kepala ku sendiri. Tapi rasanya
terasa jauh untuk menegur sapa, apa kabar kalian hari ini kawan? Masihkah kalian
ingat aku yang dulu “sempat menjadi” teman kalian. Bagaimana kah dengan
masalah-masalah yang dulu sempat kita bahas bersama-sama? Masihkah aku bisa
jadi teman kalian? Atau memang aku yang menjauh,karna aku merasa ada yang
berbeda diantara kita.
Aku punya
alasan sendiri, kenapa aku menjauh dari kalian. Bukannya seperti kacang yang
lupa pada kulitnya. Tapi ini karna pilihanku, kehidupan kalian sudah kurasa
jauh dari kemampuanku. Cukup sekali rasanya aku mengecewakan orang tuaku, aku
tak mau kembali menjadi beban baginya. Mungkin ini terlalu egois bagi kalian. Tapi
inilah caraku kawan, aku tak mau semakin ikut dan terjerumus. Aku memiliki adik
laki-laki dan perempuan yang akan melihatku nantinya.
Apa aku
sukses, apa aku rusak. Itu lah yang akan menjadi panutan bagi mereka nantinya. Aku
ingin bersikap lebih bijak saja sekarang. Terserah kalian, apa kalian ingin
membenci ku dengan cara kalian sendiri. Apa pun yang kalian lakukan diluar sana
kawan, ingatlah orang-orang yang merindukan kalian dirumah. Apapun masalah
kalian dirumah, bagaimanapun kondisinya, dimana pun kalian berada kalian takkan
lepas dari doa mereka.
Aku bukan
malaikat kawan, aku juga bukan iblis. Aku menjauh dari kalian hanya karna aku
takut atau segan member ide yang lebih inspiratif untuk kita lakukan bersama. Aku
merasa sebagai orang yang paling kerdil dalam segala hal dari kalian hanya bisa
lakukan ini. Aku memilih jalan ini, dan aku siap dengan konsekuensinya, yah..
kehilangan kalian yang sangat berarti sebelumnya untukku. Semua cerita indah
yang kita coba rangkai dalam satu tahun mungkin takkan bisa kembali seperti
dulu lagi.
Aku selalu
berdoa yang terbaik untuk kalian dimana pun kalian berada sekarang, nanti,
besok dan seterusnya kalian sudah terbaik bagiku, tapi aku kan lebih baik jika
tanpa kalian sekarang. Mungkin itulah yang dapat aku rasakan sekarang. Aku kan
tetap ingat kalian sampai kapanpun, apapun yang terjadi, bagaimanapun nantinya,
dimanapun aku berada, dengan siapapun aku nanti, dan kalian kan tetap yang
terbaik untukku sebagai penerang langkahku dihari kemarin.
Salam manis dari sahabat kalian Mhd Aminullah
Untuk kalian, Kate,Minuk,Hasbi,Cakel,DilaPesek,MamakeNope,Bima,Agel,Bayu,Ona,Elsa.