Rindu, bolehkah saya memanggil?
Sekedar menyapa, aku takkan menyentuhnya
Masihkah aku adalah Pagimu?
Atau aku hanya buaian belaka dikala kau butuh tawa?
Sayang, apakah aku salah?
Kau bilang, Aku adalah Satu
Tidak, Sayang.. Tidak, aku bahkan deretan ribu di Otakmu
Aku begitu sayang, kau pula begitu rela meninggalkan
Jarak, bolehkah aku memeluk?
Kau berjanji untuk lebih cepat pulang
Kemana janjimu?
Aku hanya temukan janji untuk bertemu dan tipu
Waktu, kenapa begitu cepat berlalu?
Baru saja aku menikmati canda dan tawa
Lewat secangkir kopi kau berkata
“kenapa kau tak berfikir untuk menetap saja?”
Langit, kembalikan aku
Aku melihatmu hari itu dengan penuh tawa
“Wah, beruntungnya aku. Mencuri senyumnya,tanpa harus
meminta” ucapku.
Sementara langit, masih tersipu malu
Hati, jika boleh pilih saja aku
Aku akan jadi pilihan sulit tentunya
Sulit melihatmu senang
Senang melihatmu sedih
Pelangi, jangan datang dulu
Langit dan Hati sedang beradu
Sementara Rindu dan Waktu sedang menunggu
Aku? Jatuh Cinta dengan Jarak tentunya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete